Teknologi telekomunikasi saat ini mulai beranjak menuju generasi ke lima (5G) yang dituntut untuk memberikan layanan maksimum ke setiap user. Salah satu caranya dengan melakukan optimasi pola radiasi antena. Dengan mempersempit beamwidth dan menekan level sidelobe yang tidak berguna, maka radiasi gelombang elektromagnetik ke arah main beam antena dapat difokuskan. Selain itu tingginya mobilitas user mengharuskan arah main beam antena untuk berubah menyesuaikan posisi user, sehingga layanan tetap optimal. Di sisi lain teknologi RADAR dituntut untuk dapat melakukan scanning area dengan cepat (tanpa delay), sehingga pengamatan target dapat realtime. Selain itu resolusi deteksi objek harus tinggi agar dapat mengenali target.
Permasalahan pada kedua sistem tersebut dapat diatasi menggunakan antena array dengan susunan tertentu yang dikontrol secara elektronis. Teknik beam forming digunakan untuk mengontrol beamwidth
dan level sidelobe, prinsip kerjanya dengan memberi eksitasi atau bobot amplitude arus berbeda pada tiap elemen array. Variasi bobot tersebut akan berpengaruh pada pola radiasi antena array. Metode DolphChebyshev dan Taylor merupakan teknik beam forming yang dapat menghasilkan sidelobe rendah dan beamwidth sempit. Dua hal tersebut saling mengorbankan satu sama lain (trade-off), maka perlu dipilih konfigurasi optimum [1]. Sedangkan arah pancaran dikontrol menggunakan teknik konventional beam steering dengan merubah phase tiap elemen.
Perancangan dan simulasi antena array menggunakan metode Dolph-Chebyshev dan Taylor ini telah banyak dilakukan, akan tetapi belum sampai tahap implementasi. Oleh karena itu dalam tugas akhir ini
akan dirancang, disimulasikan, dan diimplementasikan menggunakan Software Defined Radio (SDR). Dan hasil pola radiasi antena pada kanal riil tersebut dibandingkan dengan hasil simulasi untuk melihat kinerja
metode Dolph-Chebyshev dan Taylor.